Wednesday, August 8, 2018

17+ Kumpulan Contoh Puisi Terpendek/Tersingkat se-Indonesia!

Tags


17+ Kumpulan Contoh Puisi Terpendek & Tersingkat se-Indonesia! -kamu pasti seorang pelajar yang sedang mencari contoh puisi untuk tugas sekolah, tapi karena tidak mau repot-repot menulis, kamu malah mencar puisi yang lebih pendek saja. Tentu hal ini biasa dialami seorang pelajar seperti kalian. Namun tenang saja, di artikel ini ada banyak kumpulan puisi-puisi pendek untuk kamu yang sedang buru-buru mencari puisi untuk dikumpulkan besok pagi!

Kumpulan Contoh Puisi Terpendek & Tersingkat se-Indonesia!



CINTA YANG TERTINGGAL
Ada rasa yang tertinggal
Tertinggal di ujung rambutku
Ketika kemilau matamumewarnai jiwaku
Ketika angin menyapu tubuh
Mestinya ku genggam saja tanganmu
Lalu aku berenang dalam bening kornea matamu
Hingga seluruh rasa menyatu
Bersama angin, bersama awan
Bersama benih cinta yang kau semai

Puisi by : Bunda

CINTA RAHASIA
Aku tak pernah tahu siapa kamu
Aku tak pernah juga bertemu denganmu
Namun rasa kagum hadir dalam relung hatiku
Hingga membangun rasa cinta padamu
Kau memang tak pernah tahu
Dengan apa yang aku rasa padamu
Kau cipta banyak bahagia dalam jiwa
Kau ukir kembali senyum yang pernah sirna
Biarlah semua jadi misteri
Ku tak ingin semuanya pergi
Cukup aku yang tahu
Kau cinta rahasia jiwaku

Puisi by : Rodiyah A

SELEPAS ENGKAU PERGI
Bila ingat masa lalu
Masa mana kita satu
Kata kata suka suka
Tidak ada rasa duka
Tika pagi ucap suka
Siang juga kita kata
Lalu senja juga sama
Hingga kita lalu lena
Masa itu masa indah
Masa yang tiada dua
Anda bawa rasa bungah
Bawa daku akan gairah
Namun itu tidak lama
Maut tiba bawa anda
Lalu daku rasa beda
Hidup jadi penuh duka

Puisi by : KPA

SENANDUNG PAGI
surya pagi sang mentari ….
dengarkan lantunan suara merduku ini
mengikuti irama kerinduan
mendendangkan senandung pagi nan cerah…
lihatlah cahayamu menusuk hangat dalam pori”kulitku…
hantarkan kehangatan bak kidung kemesraan…
ku merasakan aliran syairmu menggebu” dalam dada…
syair penuh arti…
syair penuh harap…
syair senandung pagi bersama dalam peluk mesramu….

Puisi by : MD

MENANTI
sendiri berslimut kabut..
berdiri berlari mengejar mimpi..
berdiri kokoh berpayung awan,
meraba dingin’y hati..
merindu hangat mentari,yg menghilang terbungkus kabut..
sesak hati dirundung rindu,sa’at kabut mulai menebal..
berangan dalam sunyi.
menanti sang surya kembali..
terdiam merenung..
sa’at sang surya tak kunjung kembali..

Puisi by : Susilo


Dibawah masih ada puisi yang lebih pendek lagi lho!

KETIKA
ketika embun pagi di rerumputan
daun-daun serentak membeku putih bagai salju.
ketika embunan kasih yang kudapatkan
hatipun tersanjung sampai kelangit biru
meski embun memutih nan kujumpa,
sejuk terasa di raga ini
meski kita bersua hanya dimaya ,
engkau sejukan jiwa ini ketika
ketika embun pagi di rerumputan
daun-daun serentak membeku putih bagai salju.
ketika embunan kasih yang kudapatkan
hatipun tersanjung sampai kelangit biru
meski embun memutih nan kujumpa,
sejuk terasa di raga ini
meski kita bersua hanya dimaya ,
engkau sejukan jiwa ini

Puisi by : Uthe Mariane

Pejuang Kehidupan
Aku berjalan membelah jagad
Menerawang lautan pengetahuan
Menelisik jalan kehidupan
Di sini, aku maju sebagai pejuang

Tak kenal letih demi impian
Biarkan keringat mengalir deras
Agar menjadi kesaksian


Kita sang Pejuang Kehidupan

Tangisan Air mata Bunda
“Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku

Seonggok Cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu

Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku”

Oleh: Monika Sebentina.

Guruku seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Ialah Guruku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Yang giat mendidik ku
Yang membekali ku ilmu

Dengan sabar dan tulus
Senyummu memberikan semangat bagi kami
Untuk Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setetes peluhmu

Menandakan sebuah perjuangan yang amat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku

Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan do’a terbaik untukmu
Terimakasih Guruku …  


Orang-orang Tercinta
Kita bergantian menghirup masam
lemas dan Batuk terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta yang membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan dengan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang cerah
Namun cinta tak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kala kita merasa beruntung
Namun seharusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura??

Kita tergerus dan meleleh
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita telah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu sudah termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan??
Mengapa lari ketika ada sesuatu
membengkak jika dibiarkan??

Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap, jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta 


Tangisan Air mata Bunda
“Dalam Senyum kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan langkahmu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku

Seonggok Cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
mencari harapan baru lagi bagi anakmu

Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
tapi keinginan hatimu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hatiku”

Oleh: Monika Sebentina.

Guruku seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Ialah Guruku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Yang giat mendidik ku
Yang membekali ku ilmu

Dengan sabar dan tulus
Senyummu memberikan semangat bagi kami
Untuk Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setetes peluhmu

Menandakan sebuah perjuangan yang amat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku

Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan do’a terbaik untukmu
Terimakasih Guruku …  


Orang-orang Tercinta

Kita bergantian menghirup masam
lemas dan Batuk terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta yang membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan dengan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang cerah
Namun cinta tak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kala kita merasa beruntung
Namun seharusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura??

Kita tergerus dan meleleh
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita telah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu sudah termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan??
Mengapa lari ketika ada sesuatu
membengkak jika dibiarkan??

Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap, jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta 


AKU DISINI

Aku masih disini
Merawat rindu di tepi sunyi
Selalu setia menemani
Suka duka cinta ikhlas ku jalani
Rasa ini, mengurat nadi menyanubari
Kau selalu indah dihati
Rindu temani sepi ku

Puisi by : Hendrix


AKU DISINI

Aku masih disini
Merawat rindu di tepi sunyi
Selalu setia menemani
Suka duka cinta ikhlas ku jalani
Rasa ini, mengurat nadi menyanubari
Kau selalu indah dihati
Rindu temani sepi ku

Puisi by : Hendrix

KAU PERGI

Jiwa ini telah mati, tak sedikit pun untuku tersisa,
Detak waktu pun berlalu dan perih masih terasa
Dua hati, dan dua jiwa tak lagi bicara
Kini yg tertinggal hanya rasa sakit dan duka
Di bulan mei kau telah pergi,
Di bulan mei kau telah mati,
Sesuatu yg terjadi di bulan mei tak pernah aku mengerti
Dan aku lelah harus mengingat semua ini
Kini saatnya tuk melaluinya dan berlari…

Puisi by : Doniex


Itu tadi beberapa puisi Terpendek yang saya dapatkan dari berbagai sumber, jika ada yang lebih pendek lagi silahkan tulis di kolom komentar bila kamu berkenan, request PR juga boleh, silahkan langsung tanyakan di kolom komentar ya...

Jika berkenan silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar, meskipun itu hanya sekedar ucapan terima kasih
EmoticonEmoticon